Eksposisi Keluaran 3:14 Mengenal Allah Dan Implikasinya Bagi Orang Percaya

Authors

  • Lispan Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia Surabaya
  • Januario Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia Surabaya
  • Andreta Sekolah Tinggi Teologi Tabernakel Indonesia Surabaya

Keywords:

Eksposisi Keluaran 3:14, Mengenal Allah, Implikasi, Bagi Orang Percaya.

Abstract

Knowing God knowing and believing in the existence of God, the statement of the name "Yahweh"/Jehovah to Moses as the liberator of the Israelites as God's self-revelation. The name of Allah is translated “I AM THAT I AM” which denotes all personal, adequate aspects of the essence of God's character. Reveal His nature and person, presence, and also His divine will and purpose. According to expert David Noel, the word "ehyeh" is vocalized as a form of the verb Qal, which is a form influenced by the tradition that is used as a standard by the Septuagint or perhaps an older tradition. This research includes biblical texts, so the approach that will be used is a hermeneutic approach in the form of exegesis studies, aiming to gain a better understanding of the context under study. In Exodus 3:14 there is the word "ehyeh asher ehye" translated "I cause what exists, what exists". People who know God will do God's will, great and great deeds for His glory, do God's commandments, "we know God, if we keep His commandments." (1John 2: 3

Abstrak Bahasa Indonesia 

Mengenal Allah mengetahui dan meyakini adanya Allah, pernyataan nama “Yahweh”/Yehova kepada Musa sebagai pembebas bangsa Israel sebagai penyataan diri Allah. Nama Allah diterjemahkan “AKU ADALAH AKU” yang menunjukkan semua aspek pribadi, memadai dari hakikat dari karakter Allah. Menyatakan sifat dan pribadi, kehadiran, dan juga kehendak serta tujuan ilahi-Nya. Menurut para ahli David Noel kata “ehyeh” divokalisasikan sebagai bentuk kata kerja Qal, merupakan bentuk mendapat pengaruh dari tradisi yang dijadikan patokan oleh Septuaginta atau mungkin tradisi yang lebih tua. Penelitian ini mencakup teks Alkitab, maka ancangan yang akan digunakan adalah ancangan hermeneutik dengan bentuk kajian eksegesis, bertujuan untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik mengenai konteks yang diteliti. Dalam Keluaran 3:14 terdapat kata “ehyeh asher ehye” diterjemahkan “ Aku yang menyebabkan ada, apa yang ada”. Orang mengenal Allah akan melakukan kehendak Allah, perbuatan hebat dan besar bagi kemuliaan-Nya, melakukan perintah Allah, “kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-Nya.” (1Yoh. 2: 3-6).

References

Andrew E, Hill& Walton, Jhon H. SURVEI PERJANJIAN LAMA. GANDUM MAS, cetakan pertama 2013. hal. 101 – 120

Becker Theol. Dieter, Pedoman Dogmatika Suatu Kompendium Singkat. Hal.55

Berkhof Louis, Teologi Sistematika Doktrin Allah. Hal.40

Becker Theol. Dieter, Pedoman Dogmatika Suatu Kompendium Singkat. Hal.55

Berkhof Louis, Teologi Sistematika Doktrin Allah. Hal.40

Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Makalah/Skripsi/Tesis (Surabaya, STTIA, 2013), 19

Buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Tugas Akhir Skripsi, Tesis (Surabaya: STTIA) 7.

C. Sproul. R, Kebenaran – kebenaran Dasar Iman Kristen. Hal.4

Denver Sinzemore, 25 Pengetahuan Tentang Doktrin Kristen, hal.11

Henry Thissen C, Teologi Sistematika. Hal. 117

I. packer, J, Knowing God: Tuntunan praktis untuk mengenal Allah. Yogyakarta: Yayasan Andi 2002, hal. 19 - 23

Keller Timothy, Rasio bagi Allah. Momentum, Orang mengenal Allah akan melakukan kesukaan-kesukaan Allah, perbuatan hebat dan besar bagi kemuliaan-Nya dan melakukan sesuai perintah-perintah Allah, “Dan inilah tandanya, bahwa kita mengenal Allah, yaitu jikalau kita menuruti perintah-perintah-Nya.” (1Yoh. 2: 3-6). Semua itu dapat dilakukan jika kita memiliki konsep diri yang benar melalui pengenalan akan Allah dan anugerah-Nya, sehingga kita memiliki kedewasaan rohani yang kokoh untuk melayani, mampu memimpin sesama, dan menghargai sesama. Tanpa pengenalan diri yang cukup, kita akan terombang-ambing di antara ketakutan dan gengsi, ketidaknyamanan dan kepercayaan diri yang berlebihan yang merampas energi, kekuatan, dan perhatian kita untuk berhubungan dengan orang lain 2013

Lasor W.S, PENGANTAR PERJANJIAN LAMA 1 Taurat dan Sejarah. BPK Gunung Mulia. 2016 hal. 173-186

M. Dorothe, M.M, (1998). Demikianlah firman Tuhan. Jakarta: Yayasan Pekabaran Injil Immanuel

Ryrie. Charles C, Teologi Dasar 1. Andi Offset 1991.

Subagyo Andreas B, Pengantar Riset Kuantitatif Dan Kualitatif: Termasuk Riset Teologi Dan Keagamaan (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2004) 118.

Thiessen. Henry C, Teologi Sitematika. Gandum Mas. Hal. 95

Rumaikewi Daniel, Aktualisasi karakter Allah dalam menyelamatkan Manusia, Jurnal

Teologi: Sosial dan budaya, Vol. 3, No. 1 (2020).

https://alkitab.sabda.org/article

Makalah Pengantar Perjanjian Lama: Kitab Keluaran - Pikiran Kristen

Bahasa Ibrani mempunyai bentuk kata kerja yang beragam. Jenis-jenis kata kerja yang sering muncul dalam teks Alkitab Ibrani adalah Qal (Kk sederhana/biasa), Niphal (Kk pasif dari Qal dan dapat juga menjadi Kk reflektif), Piel (Kk yang menunjukkan perbuatan yang intensif yang dilakukan seseorang), Pual (Kk bentuk pasif dari Piel), Hiphil (Kk yang menyatakan perbuatan yang bersifat Kausatif), dan Hophal (Kk pasif dari Hiphil)

Artikel Penuntun - SIFAT-SIFAT KHAS ALLAH - Artikel - Alkitab SABDA

Downloads

Published

2022-12-08